AMANAH

Mungkin kita masih ingat pelajaran Pendidikan Agama Islam sewaktu disekolah dulu, disebutkan bahwa Amanah adalah tugas, mandat atau tanggung jawab yang dititipkan kepada seseorang untuk dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dalam konteks dunia kerja Amanah dapat kita definisikan sebagai: mengerjakan sesuatu sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) nya. Apabila kita meminjam istilah orang SDM, amanah itu berarti melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan jobdesknya.
Obyek kriteria dari amanah adalah mencakup “proses” dan “hasil akhir”. Proses disini tidak menutup potensi seseorang untuk berkreasi dalam melakukan tugas/pekerjaannya untuk mencapai hasil akhir yang maksimal. Proses yang dimaksud hanya mengatur hal-hal yang bersifat subtantif dan bersentuhan dengan nilai-nilai normatif baik tertulis maupun tak tertulis. Sehingga kita tetap bisa berkreasi mencari formula terbaik untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan kita.

Mengapa kita harus berlaku Amanah? Dan apa manfaatnya untuk kehidupan kita?
Seorang bijak pernah berkata bahwa rejeki yang kita bawa pulang untuk menafkahi keluarga, keberkahannya bergantung dari cara mendapatkannya. Apabila seorang karyawan berarti bergantung dari cara mengerjakan tugasnya, apabila seorang pengusaha berarti bergantung dari cara menjalankan usahanya, dst. Keberkahan merupakan faktor yang sangat penting untuk menambahkan nilai positif terhadap rejeki yang kita dapatkan sehingga bisa menghadirkan kebahagiaan dan manfaat. Rejeki yang berkah memberikan dampak kemaslahatan bagi si empunya dan sebaliknya rejeki yang tidak berkah seringkali hanya memberikan kemudaratan (kerugian). Contohnya banyak keluarga yang ekonominya pas-pasan namun tetap hidup tenang, harmonis dan bahagia karena rejekinya diperoleh dengan cara-cara yang baik dan amanah. Banyak juga kita lihat keluarga yang tadinya hidup dalam kemegahan dan kemewahan namun akhirnya hancur karena dampak ke-tidak amanah-an dalam mendapatkan rejekinya. Dengan demikian apabila kita ingin mendapatkan rejeki yang berkah, yang bisa memberikan rasa aman dan manfaat positif bagi kita dan keluarga maka Amanah-lah. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’anul Karim:” sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum diantara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (QS. An-Nisa:58).

Apabila selama ini kita merasa sudah melakukan segala sesuatunya dengan amanah namun masih belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita inginkan dan rejeki yang kita bawa pulang belum juga memberikan efek positif bagi kita dan keluarga, maka bersabarlah! Mungkin Tuhan masih ingin menguji kita. Tuhan masih ingin melihat kesungguhan dan komitmen kita dalam menjaga amanah. Teruslah berupaya secara maksimal dan tetaplah bersikap amanah, niscaya Tuhan akan memantaskan hasil sesuai dengan upaya yang dilakukan. Layaknya pegawai yang mau dipromosikan menduduki jabatan yang lebih tinggi, umumnya pimpinan melihat performa kinerjanya selama ini dan bahkan seringkali merasa perlu menguji kesiapan si pegawai terlebih dahulu dengan cara di assessment (penilaian). Begitupun dengan kehidupan ini, adakalanya Tuhan akan meng-assessment dengan soal-soal ujian yang sulit terlebih dahulu sebelum menempatkan kita pada posisi atau level yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Apabila kita tetap dapat bersikap positif saat menghadapi kesulitan maka bukan hanya kita akan mampu melewatinya bahkan hasil yang baik nan indah-pun menjadi sebuah keniscayaan, setidaknya secara mental kita menjadi lebih taft.

By: Ahmad Munir

0 komentar:

Posting Komentar