PHK Berbuah Manis

Setiyasih Produsen Keripik Nangka dari Kediri


Seringkali potensi terbesar kita muncul saat berada dalam situasi kepepet. Setidaknya inilah yang terjadi pada sosok pengusaha tangguh ini. Karena sedang menghadapi kesulitan ekonomi pasca suaminya di PHK dari tempat kerjanyalah yang membuatnya menemukan peluang usaha yang kelak mampu menghidupi keluarganya secara layak dan berkecukupan bahkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi lingkungan sekitarnya.

Kisah inspiratif ini bercerita tentang perjuangan seorang Setiyasih wanita desa yang merantau ke Kalimantan mendampingi suaminya bekerja di sebuah perusahaan pertambangan. Setelah bertahun-tahun hidup mapan dengan pendapatan tetap setiap bulan dari gaji suaminya, bak kisah drama, keluarga inipun menghadapi fase buruk yang membuat kehidupan mereka berubah total. Kejadian ini bermula saat Indonesia dihantam krisis moneter di tahun 1998 banyak perusahaan gulung tikar dan terpaksa melakukan efisiensi termasuk melakukan pengurangan jumlah karyawan. Begitupun dengan perusahaan tempat suami Setiyasih bekerja, bahkan suaminya masuk dalam gerbong PHK. Tentu hal ini tidak mudah untuk dihadapi, terjadi pergulatan emosi, marah, sedih dan pasrah menjadi satu, namun mereka mencoba sabar dan tetap semangat. Beberapa kali mereka mencari peluang kerja di perusahaan lain akan tetapi karena iklim usaha di Indonesia mengalami krisis maka usaha mereka menjadi sia-sia. Hingga akhirnya dalam keputus-asaan keluarga ini nemutuskan untuk pulang ke kampung halaman mereka yaitu di Desa Batuaji Kecamataan Ringinrejo Kabupaten Kediri.

Kehidupan dikampung halaman ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dengan kondisi suami tidak punya penghasilan tetap dan harus menghidupi dirinya dan kedua anaknya seringkali mereka harus gali lobang tutup lobang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan ini berbanding terbalik dengan kehidupan mereka sewaktu memiliki pekerjaan tetap di Kalimantan. Berbulan-bulan mereka jalani periode sulit ini dengan (berusaha) sabar dan terus (berusaha) optimis, namun layaknya manusia biasa Setiyasihpun memiliki rasa lelah dan putus asa. Saat semuanya terlihat serba susah, disaat semua usaha terasa mentok – jedog, saat itulah harusnya kita menengadah - berserah kepada Sang Pencipta. Berdoa untuk mendapatkan ketenangan hati sebagai modal untuk semangat lagi. Berhenti sejenak bukan berarti menyerah, akan tetapi menghela nafas untuk melanjutkan langkah. Hal inilah yang dilakukan oleh Setiyasih agar dia bisa tetap tenang dan survive dalam kondisi sulit ini. Ketika seseorang sudah mampu berpikir tenang dan jernih, maka ia akan mampu melihat peluang-peluang sekecil apapun yang banyak bertebaran disekililingnya. Dalam kepasrahannya Setiyasih baru menyadari betapa banyak buah-buahan yang ada disekitar tempat tinggalnya terbuang percuma karena matang dipohon tidak ada yang memetik hingga busuk, atau kalaupun dijual harganya murah. Terlintas dibenaknya untuk mengolah buah-buahan tersebut agar memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Di tahun 1999 tanpa pengalaman usaha, ia memutuskan untuk mengolah buah Pisang menjadi keripik dan Sale. Minimnya ketrampilan dibidang "perkripikan" tidak menghalangi dirinya untuk menjalankan usaha ini, karena dia meyakini bahwa belajar akan lebih mudah apabila langsung praktek, toh banyak usaha berhasil karena trial and error, dan bahkan seorang Bob Sadino pun berhasil karena bermodalkan nekat dan coba-coba. Dan benar, karena tingginya semangat belajar yang dimilikinya dan ditopang dengan usaha kerasnya, produk olahan buah pisang yang diproduksi Setiyasih direspon pasar dengan baik.
Setelah hanya di pasarkan disekitar tempat tinggalnya, diapun kemudian mencoba peruntungan dengan memasarkan ke warung-warung atau toko-toko yang ada di desa sekitar. Jangan dibayangkan hal ini berjalan mudah karena bahkan untuk mendistribusikan produknya tersebut, dia harus berpeluh keringat karena harus mengayuh sepeda onthel berkilo-kilo meter jauhnya. Namun sekali lagi keterbatasan ini tidak mengurangi semangat dan tekadnya untuk terus berkembang. Setelah satu tahun usaha ini berjalan dan merasa respon sangat bagus, maka ia memutuskan untuk keluar kandang. Dia mencoba menaklukkan pasar yang lebih luas lagi walaupun saat itu dia hanya memiliki armada usaha berupa sepeda onthel kesayangannya. Tepatnya di tahun 2000 dia melakukan ekspansi ke wilayah Kota Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Jombang dan Mojokerto. Untuk meningkatkan omset penjualannya, Setiyasih juga menambahkan item produksinya, yaitu Keripik Nangka dan Keripik Rambutan. Dengan bantuan mesin second ala kadarnya yang baru dibelinya, ia terus meningkatkan produksi keripiknya untuk mengcover permintaan yang terus meningkat dari daerah-daerah pemasarannya tersebut. Sedangkan untuk mengatasi masalah armada usaha, dia memanfaatkan moda transportasi umum seperti mobil penumpang umum (MPU) dan kereta api. Dia tidak risih berdesak-desakan dengan penumpang lain sambil membawa barang dagangannya. Sebuah momen perjuangan yang sangat indah untuk dikenang saat ini.
Siapa sangka usaha yang dimulai hanya dengan modal tidak kurang dari Rp. 600 ribu saat ini bisa meng-cover area pemasaran seluruh Jawa Timur sampai dengan Solo dan Jogjakarta. Siapa sangka usaha yang dimulai dengan mengandalkan armada usaha berupa sepeda onthel dan angkutan umum saat ini sudah bisa memiliki armada usaha berupa 1 unit mobil box dan 1 unit pickup dan bahkan mampu memberikan penghidupan yang layak tidak hanya bagi keluarganya akan tetapi juga masyarakat sekitar yang membantu proses pengadaan bahan baku dan produksinya. Usaha tersebut masih terus berkembang dan untuk menjaga kontinuitas usaha, Setiyasih menjaga kualitas hasil produksinya dengan meng-upgrade mesin bututnya dengan mesin produksi yang lebih canggih dan baru, menyediakan bahan baku terbaik dan selalu mengontrol proses produksinya agar senantiasa higienis, sehingga dengan demikian kepuasan konsumen dapat terjaga.
Selain beberapa hal penting tersebut, kunci keberhasilan seorang Setiyasih dalam menjalankan usahanya adalah peka dan update terhadap kondisi dan kemauan pasar, selalu meng-upgrade skill-nya dengan cara rajin mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan proses produksi maupun manajemen usaha. Dan yang paling utama adalah do’a yang diimbangi dengan kerja keras pantang menyerah walaupun banyak kendala yang merintang.
Itulah perjuangan ! All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them - Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya - WALT DISNEY.

 By: Ahmad Munir

0 komentar:

Posting Komentar